3 Tips Menemukan Tema Dalam Menulis Buku | cara membuat buku sendiri
Tema adalah tahap paling awal sekaligus bagian terpenting yang akan menentukan alur dari tulisan yang kita buat dalam menulis buku, cara membuat buku sendiri dipermudah dengan penentuan tema yang tepat.
Langkah paling awal cara membuat buku sendiri yang bisa kita lakukan ketika akan
menulis buku adalah menentukan tema. Memilih tema pada dasarnya bisa dianggap
sebagai hal yang sepele, tetapi tidak sedikit orang yang menyadari bahwa
memilih tema adalah tahapan yang paling sulit dan krusial untuk dilalui. Hal
tersebut tidak dapat dilepaskan dari tema itu sendiri sebagai batasan dari
bahasan yang kita tulis di dalam buku. Tanpa adanya tema, tentu tulisan kita
akan menjadi tidak jelas dan tidak terarah. Meskipun sifatnya luas dan umum,
tema memiliki peran penting dalam menentukan kerangka pikir kita sebagai
seorang penulis. Sifatnya yang luas tersebut bukan berarti kita juga secara
bebas menuliskan sesuatu secara umum, tetapi tema tersebut setidaknya juga bisa
bersifat spesifik. Kondisi tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan fokus
tulisan. Selain itu, tema juga akan mempermudah kita dalam membuat kerangka
tulisan sebelum kita mulai untuk melakukan tahapan menulis buku.
Berangkat dari pengalaman sebagian orang
yang menganggap bahwa menentukan tema adalah sesuatu yang sulit, maka
setidaknya ada 3 tips cara membuat buku sendiri yang bisa kita gunakan
untuk menentukan tema yang sesuai dengan keinginan kita.
- Ingat Kembali Pengalaman yang
Pernah Kita Lalui
Langkah lain yang bisa kita gunakan
adalah dengan mengingat kembali pengalaman menarik yang pernah kita dapatkan.
Sebagai contohnya, apabila kita adalah seorang motivator, kita bisa menulis
buku tentang kiat-kiat untuk memotivasi karyawan, guru, dan lain sebagainya. Apabila
kita seorang tukang ledeng, kita bisa menulis tentang bagaimana membuat saluran
air yang murah. Apabila kita seorang tentara, kita bisa bikin buku tentang
pengalaman menjadi seorang tentara. Pengalaman yang dimaksud pada intinya tidak
jauh berbeda dengan tips kedua yang terkait dengan fenomena yang pernah kita
lihat. Bedanya adalah pada tips ini, kita menjadi salah satu aktor yang
terlibat dari fenomena atau peristiwa tersebut
- Peka Terhadap Berbagai
Peristiwa di Sekitar Kita
Tips lain yang bisa kita gunakan untuk
mendapatkan tema yang sesuai dengan keinginan kita ketika akan menulis buku
yaitu melatih kepekaan kita terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar
kita. Dengan kata lain, berbagai peristiwa yang terjadi di depan mata kita bisa
diangkat menjadi tema dengan sudut pandang yang unik. Selain itu, kita juga
dituntut untuk bisa menemukan keunikan dan kekhasan dari fenomena tersebut. Hal
tersebut menjadi penting karena keunikan itulah yang menjadi nilai lebih dari
tulisan yang akan kita buat. Meskipun demikian, fenomena yang akan kita angkat
pada dasarnya juga harus menarik perhatian kita juga sebagai seorang penulis.
Selanjutnya, kita bisa melakukan penelitian lebih jauh terhadap peristiwa yang
kita ketahui tersebut.
Salah satu contoh yang bisa kita angkat
yaitu terkait dengan fenomena penataan kawasan Malioboro. Pada peristiwa itu,
pemerintah kota setempat memberlakukan regulasi yang melarang kendaraan roda
dua parkir di sebelah timur Malioboro. Upaya tersebut dilakukan untuk membangun
jalur pedestarian di sisi timur. Dampaknya, juru parkir yang biasa melakukan
aktivitas di sebelah timur Malioboro juga harus dipindah ke taman parkir
bersama. Dari sisi penghasilan, tidak sedikit mereka yang mengaku pendapatannya
berkurang karena sedikitnya masyarakat yang mau memarkirkan kendaraannya di
taman parkir yang baru. Melalui fenomena tersebut, kita bisa mengangkat tema
‘Penataan Malioboro dan Dampaknya Terhadap Juru Pakir’. Tema tersebut bisa kita
elaborasi lebih mendalam dengan penelitian yang kita lakukan.
- Kenali Background Kita
Sendiri
Tips pertama dan paling mudah yang bisa
kita lakukan untuk menemukan passion dalam hal menentukan tema
tulisan yaitu dengan mengenali diri kita sendiri. Pengenalan tersebut bisa
dilakukan melalui hal-hal khusus yang menarik perhatian kita sendiri. Sebagai
salah satu contohnya, apabila kita menyukai buku-buku tentang sejarah orang
Jawa atau kekuasaan Jawa, maka secara tidak langsung minat kita ada di dalam
hal tersebut. Semakin banyak kita membaca tema-tema tersebut, maka secara tidak
langsung pengetahuan kita terhadap Jawa juga akan semakin meningkat. Banyaknya
pengetahuan yang kita miliki tersebut tentu akan menjadi bekal kita dalam
menulis buku. Apabila kita yakin bahwa kita menyukai berbagai hal tentang Jawa,
maka bisa dipastikan bahwa tema yang patut kita angkat untuk dijadikan tulisan
adalah tentang Jawa. Selain kita telah memiliki pengetahuan dasar tentang Jawa,
kita juga pada dasarnya tertarik untuk membaca berbagai litratur yang membahas
tentang Jawa.
Mengenali diri sendiri juga bisa
dilakukan dengan melihat latar belakang pendidikan dan pekerjaan kita sendiri.
Memiliki spesialisasi yang tidak dikuasai oleh banyak orang tentu akan
memberikan keuntungan sendiri bagi kita. Sebagai contohnya, apabila latar
belakang pendidikan kita adalah jurusan Notaris, maka karir yang sebenarnya
bisa kita capai adalah dengan menjadi Notaris Daerah. Dengan demikian, buku
yang kita tulis bisa bertajuk ‘Kiat cepat dalam pengurusan tanah’. Hal tersebut
setidaknya menggambarkan bahwa penentuan tema bisa dengan mudah kita dapatkan
apabila kita mau melihat latar belakang dan hobi kita sendiri. Sama halnya
dengan mereka yang memiliki latar belakang ilmu astronomi, maka buku paling
mudah yang bisa mereka buat adalah tentang perbintangan karena mereka telah
memiliki pengetahuan dasarnya.
Setelah kita
mendapatkan tema, perjalanan untuk menulis buku belumlah selesai, cara membuat
buku sendiri selanjutnya kita perlu menguji kelayakan dari tema yang kita
angkat. Ada tiga hal penting yang perlu kita perhatikan setelah kita mendapatkan
tema yang akan kita angkat.
Pertama, yaitu terkait dengan
unsur SARA atau suku, ras, dan agama. Ketika kita akan mengangkat tema yang
berbau SARA tentu harus berhati-hati karena apabila kita salah menuangkannya,
maka akan berdampak pada diri kita sendiri. Dengan kata lain, unsur SARA yang
cenderung menyudutkan salah satu kelompok tentu akan menjadi boomerang bagi
kita sendiri. Lebih jauh lagi, kita bisa menjadi pihak yang dapat dijebloskan
ke dalam penjara apabila kata-kata atau sudut pandang yang kita gunakan
cenderung negatif.
Kedua yaitu terkait dengan
manfaat yang akan pembaca dapatkan dari buku yang kita tulis atau tema yang
kita angkat. Dengan kata lain, apakah buku yang kita buat akan menambah
pengetahuan, ketrampilan, dan menghibur pembaca. Apabila buku yang kita buat
adalah jenis buku referensi, maka kita bisa memastikan bahwa buku tersebut akan
bermanfaat bagi pengetahuan seseorang. Terlebih lagi ketika buku yang kita buat
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara nyata. Tentu buku tersebut
akan bisa menjadi rujukan bagi kaum intelektual pada khususnya dan bagi
masyarakat pada umumnya.
Ketiga, kita harus mengamati
kembali apakah tema yang kita angkat merupakan informasi yang menarik dan patut
diketahui oleh pembaca pada umumnya. Menarik dalam artian tema tersebut adalah
sesuatu yang baru, aneh, luar biasa, kontroversial, dan lain sebagainya. Di
sisi lain, yang dimaksud dengan patut adalah pantas dan layak. Pada tahap ini,
kita bisa menanyakan pendapat atau opini orang lain terkait dengan tema yang
akan kita angkat. Jangan sampai ketika kita sudah dalam menulis buku, ternyata
tema yang kita angkat tidak menarik perhatian publik. Hal tersebut menjadi
penting karena dunia penulisan tidak dapat dilepaskan dari dunia penerbitan dan penerbit buku dimana profit atau keuntungan bisa didapatkan dari seberapa
banyak pembaca yang menyukai tulisan kita.
Demikian Artikel "Tiga Tips Menemukan Tema Dalam Menulis Buku | cara membuat buku sendiri" semoga bermanfaat.
[Bastian Widyatama]
Referensi:
Setiati, Eni, 2008, 7 Jurus Jitu Menulis Buku Best Seller, Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar