Cara Membuat Buku Sendiri Berdasarkan 11 Aspek Penerbit Buku!
Dalam menerbitkan buku, penulis tidak bisa secara sembarangan memilih penerbit buku yang dikehendakinya. Ada beberapa aspek penerbit yang perlu kita pahami, selain metode cara membuat buku itu sendiri!
Menulis sebuah buku adalah salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan
oleh kalangan akademisi sebagai salah satu wahana untuk berkontribusi secara
nyata di dunia pendidikan. Berbagai metode cara
membuat buku sendiri nya pun juga cukup beragam. Sebagai seorang akademisi
sekaligus penulis, peran mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tidak dapat
dilepaskan dari pihak penerbit buku.
Peran penerbit buku tentu bisa
dilihat dari banyaknya jumlah buku-buku berkualitas yang saat ini ramai di
pasaran dan banyak dibutuhkan oleh masyarakat secara luas. Di sisi lain,
penulis pada dasarnya juga harus memiliki tingkat kecermatan yang tinggi dalam
memilih penerbit yang cocok dan berkualitas. Serta metode cara membuat buku sendiri itu pun juga harus teratur. Hal tersebut menjadi
penting karena dapat berdampak pada kualitas buku yang kita tulis. Tidak hanya
dari segi jumlah pembaca, tetapi juga substansi yang kita tulis. Kondisi
tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran penerbit buku yang juga turut serta
dalam melakukan proses editing hingga pembuatan layout yang
menarik untuk buku kita. Sebelum kita menerbitkan buku, ada beberapa aspek
penting yang perlu kita ketahui tentang penerbit.
- Seleksi Naskah | Cara Membuat Buku
Salah satu aspek yang juga harus diketahui oleh penulis sebelum menerbitkan bukunya adalah terkait dengan seleksi naskah. Kriteria yang digunakan oleh penerbit untuk menyeleksi naskah pada umumnya hampir sama, tetapi biasanya penerbit besar akan lebih selektif dan objektif. Adapun tiga hal penting yang menjadi penilaian seleksi adalah substansi, bahasa, pangsa pasar, dan biodata penulis.
Apabila buku kita lebih bagus dari buku lain yang sudah beredar, maka kemungkinan untuk dipertimbangkan akan lebih besar juga. Terlebih lagi ketika buku kita diprediksi memiliki pangsa pasar yang prospektif dan luas. Proposal atau naskah yang kita kirimkan tentu akan menjadi dasar penilaian tim redaksi dari pihak penerbit yang bersangkutan.
- Prioritas Penerbitan | Cara Membuat Buku Sendiri
Setiap penerbit buku pada dasarnya memiliki prioritas untuk menerbitkan buku-buku di bidang tertentu. Sebagai contoh yaitu adanya penerbit buku-buku umum, buku rohani, buku pelajaran sekolah, buku referensi, buku teknik, dan lain sebagainya. Sebelum menerbitkan buku, alangkah lebih baiknya kita mengenali tulisan kita sendiri yaitu apakah tergolong kategori buku rohani, pelajaran, referensi, ataukah yang lain. Langkah selanjutnya adalah dengan mencari informasi penerbit buku yang sesuai dengan kategori buku yang telah kita buat. Artinya buku yang ingin kita terbitkan diusahakan sesuai dengan prioritas terbitan dari penerbit yang bersangkutan. Informasi tersebut bisa kita dapatkan langsung dari penerbit, penulis, pengamat, atau bahkan dari situs internet penerbit tersebut.
- Ukuran Naskah | Cara Membuat Buku Sendiri
Penerbit buku pada dasarnya juga memiliki batasan jumlah halaman buku yang akan diterbitkan. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari ruang lingkup kajian yang kita angkat. Ada beberapa penerbit yang memang terbiasa untuk menerbitkan buku kurang dari seratus halaman, tetapi ada juga beberapa penerbit yang menerbitkan buku dengan jumlah lebih dari seratus halaman. Bahkan ada beberapa penerbit yang memiliki aturan tersendiri untuk menerbitkan buku ilmiah seperti jumlah halaman minimal 150 halaman dengan spasi 1,5 pada kertas ukuran A4. Perlu kita ketahui juga bahwa dengan 150 halaman atau lebih, substansi buku tersebut dianggap telah dikaji dengan cukup mendalam.
- Jangka Waktu Penerbitan | Cara Membuat Buku Sendiri
Selanjutnya, salah satu aspek yang tidak kalah pentingnya untuk diketahui oleh penulis tentang penerbitan buku adalah jangka waktu seleksi dan penerbitan atas buku yang kita buat. Redaksi setidaknya memerlukan waktu minimal 3 bulan (terkadang sampai 8 bulan) untuk menyeleksi naskah kita. Berangkat dari kondisi tersebut, tentu kita harus menyadari bahwa redaksi membutuhkan waktu untuk membaca, meneliti pangsa pasar, dan mempresentasikan tulisan kita kepada pihak tertentu. Oleh karena itu, proses penerbitan buku yang kita tulis terkadang bisa memakan waktu hingga satu tahun. Meskipun demikian, proses yang cenderung lama tersebut juga berdampak pada kualitas buku yang kita terbitkan.
- Kontrak Kerja Sama | Cara Membuat Buku Sendiri
Kontrak kerja sama adalah salah satu hal esensial dalam proses penerbitan
buku. Perjanjian hitam di atas putih tersebut tentu dilakukan oleh 2 pihak yang
saling berkepentingan yaitu penulis dan penerbit buku yang bersangkutan.
Sebelum menandatangani kontrak tersebut, hal yang paling penting adalah membaca
secara seksama dan keseluruhan dari isi kontrak tersebut. Kita sebagai penulis
juga berhak untuk menanyakan berbagai hal yang sekiranya belum kita pahami
secara seksama.
Adapun kontrak kerja sama tersebut harus bermaterai untuk
mendapatkan jaminan hukum. Dalam proses pembuatannya pun, kita juga memiliki
kesempatan untuk melakukan tawar-menawar apabila hal tersebut memang
dibutuhkan.
- Royalti | Cara Membuat Buku Sendiri
Royalti pada dasarnya adalah sejumlah uang yang diberikan kepada penulis
buku oleh penerbit. Adapun besaran royalti tersebut tergantung pada naskah dan
penerbit itu sendiri. Di beberapa penerbit, ada yang royalti untuk penulis
bukunya berkisar 10-12% dari harga buku yang dijual, kemudian dikurangi pajak
15%. Di sisi lain, ada juga penerbit yang memberikan royalti sebesar 6% untuk buku
pelajaran sekolah dan 8-13% untuk buku pelajaran perguruan tinggi yang kemudian
masing-masingnya dikurangi pajak sebesar 15%. Adapun royalti tersebut
dibayarkan setiap 6 bulan sekali berdasarkan jumlah buku yang terjual di
pasaran.
- Promosi | Cara Membuat Buku Sendiri
Promosi merupakan salah satu aktivitas penting yang harus dilakukan oleh
penulis ataupun penerbit untuk memperkenalkan buku yang diterbitkan kepada
masyarakat. Sebagai penulis, kita perlu mengetahui jumlah buku yang
dipromosikan, termasuk penyebarannya. Selain itu, kita juga bisa meminta
penerbit untuk mengirimkan sampel untuk promosi. Biasanya sampel untuk promosi
sebesar 10% dari cetakan pertama. Selanjutnya, promosi yang dilakukan oleh
penulis sejatinya bisa lebih efektif dan efisien karena ketika promosi, penulisnya
bisa langsung menjelaskan isi bukunya secara lebih rinci.
- Diskon | Cara Membuat Buku Sendiri
Diskon akan diberikan oleh penerbit kepada pembeli dengan jumlah yang
relatif besar. Bahkan penulis juga akan mendapatkan diskon khusus apabila
membeli bukunya sendiri dalam jumlah yang banyak. Meskipun demikian, setiap
penerbit pada dasarnya akan memberikan besaran diskon yang berbeda-beda sekitar
20%, 30%, dan bahkan ada penerbit yang memberikan diskon hingga 40%.
- Umur Buku | Cara Membuat Buku Sendiri
Salah satu aspek penting lain yang perlu diketahui oleh penulis yaitu
terkait dengan umur buku. Setiap penerbit pada dasarnya memiliki aturan main
tersendiri terkait hal tersebut. Ada penerbit yang tidak akan mencetak buku
dari penulis lagi apabila buku tersebut tidak terjual habis dalam kurun waktu 3
tahun. Di sisi lain, ada penerbit yang tidak membatasi umur buku. Dengan kata
lain, penerbit buku tersebut akan terus mencetak buku yang bersangkutan apabila
masih laku di pasaran.
- Cetak Ulang | Cara Membuat Buku Sendiri
Aktivitas pencetakan buku ulang pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari
peran penulis. Artinya penulis yang bukunya telah berhasil diterbitkan harus
selalu aktif memantau perkembangan pasar dan turut memantau stok buku yang ada
di gudang penerbit. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi rekomendasi
penerbit dalam rangka mencetak kembali buku yang bersangkutan. Bahkan penulis
juga harus siap apabila dimintai perbaikan atau revisi untuk penyempurnaan
cetak ulang. Konfirmasi tersebut biasanya dilakukan oleh penerbit buku ketika
buku dari si penulis sudah habis terjual.
- Diterjemahkan | Cara Membuat Buku Sendiri
Hal penting terakhir yang perlu diketahui oleh penulis adalah kemungkinan
bukunya untuk diterjemahkan dalam bahasa lain. Apabila buku kita dianggap
berkualitas dan dibutuhkan oleh masyarakat global, maka kemungkinan buku kita
akan diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Keuntungannya adalah kita juga akan
mendapatkan royalti yang berbeda dari hasil penjualan buku terjemahan tersebut
sekitar 10%.
[bw][/mag]
Baca juga artikel terkait:
Baca juga artikel terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar