Sabtu, 03 September 2016

Cara Membuat Buku Sendiri (Self-Publishing), sebagai alternatif Penerbit Buku!

Cara Membuat Buku Sendiri (Self-Publishing), sebagai alternatif Penerbit Buku!


Bagaimana menguasai cara membuat buku sendiri? Itulah pertanyaan yang sering hinggap di kepala sang penulis setelah menerbitkan buku secara independen maupun Print on Demand.



Sebelum membahas mengenai cara membuat buku sendiri (self-publishing), ada berbagai cara penulis untuk menerbitkan bukunya, salah satunya yang paling sering kita dengar adalah penulis membuat naskah, lalu mengirimkan naskah ke penerbit buku, dan jika di-ACC maka akan terbit. Perkara bagaimana buku itu akan dipasarkan, sudah menjadi urusan penerbit. Penulis tidak akan banyak ikut campur dalam urusan pemasaran, selagi passive income yang masuk ke kantong penulis tetap lancar.

Sayangnya, hal itu juga menjadi keterbatasan penulis sehingga tidak bisa memantau realita income yang seharusnya didapat oleh penulis. Dalam kata lain, penulis tidak dapat mengetahui apakah pihak penerbit berbohong tentang jumlah cetak buku si penulis atau tidak.

Misalnya penerbit mengatakan bahwa buku si penulis telah 3 kali dicetak ulang, tetapi faktanya adalah 5 kali cetak. Tanpa bermaksud menjustifikasi penerbit lain, kasus ini sudah menjadi rahasia umum bagi mereka yang mengetahui dunia penerbitan secara luas.
Imbasnya, beberapa penulis memilih untuk menerbitkan buku dan menjualnya sendiri, karena takut dicurangi oleh pihak penerbit buku.

Seiring dengan tindakan ‘independensi’ si penulis, usaha untuk menerbitkan buku pun menjadi 2 kali atau lebih dari sebelumnya. Oleh sebab itu, penulis yang ingin independen namun tetap tanpa upaya berlebihan, biasanya memilih penerbit dengan sistem Print on Demand (PoD). Hal itu dikarenakan, dalam sistem PoD ada juga sistem menerbitkan buku sendiri (self-publishing) di dalamnya.

Maksud dari menerbitkan buku sendiri (self-publishing) dalam PoD adalah buku si penulis sudah pasti akan diterbitkan oleh penerbit, hanya saja masalah pemasarannya sudah diserahkan kepada penulis. Pada titik ini, tentunya penulis akan senang karena bukunya sudah pasti akan diterbitkan, serta penulis juga dapat mengetahui untung-rugi bukunya nanti. Akan tetapi, tantangan penulis berikutnya adalah BAGAIMANA CARA MEMASARKANNYA?

Jawabannya adalah…KUASAI DAHULU CARA MEMBUAT BUKU SENDIRI (Self-Publishing)!

Maka dari itu, berikut ini beberapa langkah jitu bagi Anda (penulis, calon penulis, atau sekedar silent reader) yang ingin menguasai penjualan buku dengan CARA MEMBUAT BUKU SENDIRI (Self-Publishing)!

  1. Kenalilah dahulu segmen pembaca Anda | Cara Membuat Buku Sendiri

Sebelum menerbitkan buku, pasti ada satu hal utama yang dipertimbangkan. Setiap penulis tentunya mempunyai target pasar mereka sendiri, siapa saja yang seharusnya membaca buku si penulis. Misalkan Anda menargetkan kepada dosen-dosen, maka dekatilah komunitas ataupun organisasi yang berisikan oleh dosen-dosen. Begitu pula dengan anak muda. Anda harus pandai-pandai melakukan pendekatan terhadap mereka.
Dalam hal ini, Anda tidak hanya memasarkan buku kepada mereka secara langsung. Namun, Anda juga seharusnya memberikan benefit dan/atau membantu mereka mencapai targetnya. Misalnya, Anda memberikan pelatihan menulis secara gratis. Namun, dalam memberikan contoh dan pengalaman menulis, Anda bisa menggunakan buku Anda. Lalu, tawarkan kepada mereka jika membeli buku Anda saat ini akan mendapatkan diskon dan tanda tangan.

  1. Iklankan buku Anda di media sosial | Cara Membuat Buku Sendiri

Dalam hal ini, Anda harus membuat sebanyak mungkin orang mengetahui bahwa Anda telah menerbitkan buku. Itu berarti, saatnya Anda gunakan platform social media untuk menyampaikan kabar ini. Anda harus membuat posting tentang buku Anda secara detail dan teratur. Sehingga orang-orang selain teman-teman dekat dan keluarga Anda akan turut terlibat. Gunakanlah media sosial seperti:
  • Blogs/Tumblr
  • Facebook
  • Twitter
  • Goodreads (seperti Facebook tapi untuk books/penulis)
  • Instagram

  1. Adakan sayembara resensi untuk buku Anda | Cara Membuat Buku Sendiri

Karena akses untuk berkomunikasi pada zaman sekarang semakin mudah, menyebarkan informasi tidaklah susah. Sehubungan dengan itu, cobalah Anda undang para pembaca maupun calon pembaca buku Anda untuk mengikuti sayembara resensi buku. Berikanlah iming-iming hadiah yang menarik pemenang sayembara itu. Sebisa mungkin, Anda juga harus memberikan kejelasan tentang jenis atau jumlah hadiah yang akan didapat.
Akan tetapi, setiap kompetisi pasti ada yang menang ada pula yang kalah. Bagi mereka yang kurang beruntung, Anda sebaiknya tetap berkomunikasi kepada mereka secara hangat. Supaya mereka tetap merasa dihargai walau usahanya belum berbuah hasil. Alangkah baiknya pula jika Anda tetap dapat memberikan hadiah kepada mereka, walaupun tak seberapa, asal dapat memberikan kesan yang baik untuk Anda dan penggemar.

  1. Buatlah mailing list | Cara Membuat Buku Sendiri

Apabila Anda bisa membuat sekelompok penggemar untuk mendaftar dalam mailing list, Anda akan menjadi satu langkah lebih dekat dalam membuat buku Anda berada di tangan orang-orang yang belum pernah mendengar tentang Anda sebelumnya. Buat orang mendaftarkan diri agar Anda bisa mengirimkan surat atau email (email lebih populer saat ini) saat Anda mengadakan acara atau Anda memerlukan dukungan mereka. Menggunakan mailing list secara strategis akan membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan penggemar Anda, bila menggunakannya secara terlalu sering dan tidak secara professional akan menyebabkan orang-orang untuk berhenti mengikuti berita tentang Anda. Lakukan yang terbaik untuk memancing ketertarikan orang pada mailing list, dan penggemar Anda akan lebih mau menyampaikannya pada orang-orang selain teman-teman dan keluarganya saja.

  1. Tetap lakukan kegiatan pemasaran Anda secara berkala | Cara Membuat Buku Sendiri

Berkala bukan berarti terus-terusan. Tentunya jika Anda suguhkan orang-orang di sekitar Anda dengan suguhan yang itu-itu saja, mereka akan bosan. Berkala maksudnya adalah pemasaran Anda dilakukan secara terjadwal dan teratur. Misalkan di grup A anda sudah sering melakukan promosi, mulailah pindah ke grup B, dan begitu seterusnya. Jikalau ternyata di grup A lebih potensial, perbarui konten-konten promosi Anda menjadi lebih menarik.

Pada dasarnya, cara membuat buku sendiri (self Publishing) itu pemasarannya memang tidak mudah. Dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menguasai pangsa pasar. Jika Anda punya modal lebih, Sewa agen marketing untuk membantu meluncurkan buku Anda pada dunia, atau lakukan riset marketing sendiri. Tujuannya planning Anda akan sesuai dengan waktu dan uang yang Anda habiskan.

  1. BONUS TIPS: Cantumkan keterangan bahwa keuntungan Anda akan disedekahkan

Jika Anda ingin buku Anda cepat laku sekaligus meningkatkan citra diri Anda, maka tuliskanlah di buku tersebut bahwa beberapa persen dari keuntungan yang didapat akan disedekahkan. Bahkan jika Anda seorang yang ekstrim, Anda bisa menuliskan akan menyedekahkan semua keuntungan Anda, jika Anda hanya ingin membuat diri Anda terkenal.

Cara ini diprediksikan akan memikat pembaca, karena Anda dalam menulis buku tidak hanya berniat menarik keuntungan saja. Akan tetapi, niat Anda menulis juga ditujukan untuk amal ibadah. PENTING! menjadi catatan, bahwa keuntungan yang dijanjikan sedekah HARUS BENAR-BENAR DISEDEKAHKAN. Itulah tips tambahan jika; tujuan Anda adalah buku laku di pasaran dan Anda pun menjadi terkenal.

Semoga artikel “Menguasai Cara Membuat Buku Sendiri (Self-Publishing), sebagai alternatif Penerbit Buku”  ini bermanfaat, selamat menulis dan terbitkanlah buku Anda!


Jika Anda seorang dosen atau penulis dan sudah memeiliki naskah, maka anda dapat menerbitkan buku anda di Penerbit Deepublish. silakan Klik Disini

Jumat, 02 September 2016

Cara Membuat Buku Sendiri Berdasarkan 5 Faktor Penerbit Buku

Cara membuat buku sendiri adalah metode yang mengasyikkan bagi mereka yang sering berkreasi dengan tulisannya. 

Cara Membuat Buku Sendiri | Menulis buku pada dasarnya bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan bagi sebagian orang, bahkan bagi sekelas penulis sekalipun. Hal tersebut berangkat dari kondisi bahwa menulis buku tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Artinya banyak aturan dan kriteria yang perlu kita cermati ketika ingin menghasilkan karya berupa buku tersebut. Ketika kita ingin menerbitkan buku, maka ada beberapa proses panjang yang harus kita lalui, mulai dari penyuntingan dari kita sebagai seorang penulis hingga review dari pihak penerbit buku. Bagi mereka yang tidak terlalu memahami kaidah penulisan buku, menulis diary menjadi salah satu sarana yang bisa digunakan untuk melatih kemampuan menulis. Selain itu, mereka juga bisa mengasah kemampuannya dengan menulis opini di media massa. Mulai dari hal yang sederhana, mereka akan mulai terbiasa untuk menulis berbagai hal. Secara tidak langsung mereka juga akan belajar membuat tulisan yang berkualitas. Dengan demikian, kemampuan menulis kita bisa diasah dari waktu ke waktu.

Selanjutnya, cara membuat buku sendiri bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan bagi mereka yang pada awalnya tidak terlalu memahami dunia kepenulisan. Kondisi tersebut menjelaskan bahwa sebenarnya setiap orang bisa memiliki kemampuan menulis. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memperhatikan beberapa kriteria atau persyaratan supaya kita bisa mengasah kemampuan menulis yang kita miliki. Niat dan keinginan yang kuat untuk bisa menguasai cara membuat buku sendiri menjadi salah satu hal pertama yang penting untuk dimiliki setiap orang. Tanpa adanya keinginan yang kuat, tentu mimpi kita untuk bisa menerbitkan buku hanya menjadi sebuah wacana belaka tanpa adanya aksi nyata. Ketika tekad tersebut sudah ada, maka ada beberapa kriteria penting yang seharusnya kita miliki. 

Beberapa kriteria yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya berguna sebagai pedoman kita ketika ingin menulis buku. Dengan demikian, proses kita dalam menyusun karya tersebut bisa terselesaikan secara mulus. Berikut beberapa kriteria yang perlu kita ketahui.

1. Orisinil | Cara Membuat Buku Sendiri


Orisinalitas menjadi kriteria penting yang juga menjadi pembeda antara tulisan kita dengan penulis lainnya. Kriteria tersebut mengandung maksud bahwa tulisan yang kita buat memang memiliki unsur yang tidak ada di tulisan yang lain. Selain itu, konten yang kita buat juga memang berasal dari pemikiran kita sendiri tanpa ada campur tangan dari pihak lain. 

Meskipun demikian, orisinalitas jangan dipahami sebagai tulisan yang memang berasal dari diri kita seluruhnya atau hanya sekedar asumsi dan opini. Artinya kita juga membutuhkan tulisan orang lain sebagai penguat argumen yang sedang kita bangun, khususnya ketika kita ingin menulis buku akademik. Oleh karena itu, menjadi penting untuk diperhatikan bagi kita ketika ingin mengutip pendapat atau argumen orang lain. Dengan demikian, ide yang kita angkat memang orisinil, tetapi kita juga perlu pendapat atau tulisan orang lain yang sekiranya juga memperkuat ide yang kita sampaikan kepada masyarakat.

2. Menggunakan Bahasa yang Menarik | Cara Membuat Buku Sendiri


Hal yang perlu kita perhatikan yaitu menyangkut penggunaan bahasa dalam tulisan kita. Sebagai seorang penulis, kita tidak diperkenankan untuk egois. Artinya kita tidak boleh hanya tercebur dalam imajinasi yang kita miliki tanpa melihat imajinasi dari pembaca. 

Dengan kata lain, kita harus memastikan bahwa pembaca bisa memahami apa yang kita sampaikan melalui tulisan yang sudah kita buat. Untuk memastikan kesepahaman yang sama antara penulis dan pembaca, maka cara mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Kita bisa menggunakan bahasa yang hidup, segar, populer, dan komunikatif. Pada aspek yang lebih jauh, kita juga harus memperhatikan segmen pembaca yang ingin kita tuju. Ketika segmen pembaca yang ingin kita tuju adalah kalangan akademis, maka alangkah lebih baiknya kita juga menggunakan bahasa akademis.

3. Tulisan Bersifat Aktual | Cara Membuat Buku Sendiri


Salah satu kriteria awal yang harus kita pahami ketika ingin menulis buku yaitu sifat aktual yang ada di dalam tulisan kita. Sifat tersebut sebenarnya cukup penting bagi tulisan kita yang masuk dalam kategori akademik, meskipun beberapa diantaranya bisa masuk dalam kategori non-akademik. Aktual dalam hal ini bisa didefinisikan sebagai sesuatu yang kontemporer atau sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat luas. Sebagai seorang penulis, kita dituntut untuk bisa peka terhadap situasi yang sedang terjadi saat ini. Momen pemilihan presiden menjadi momen yang tepat bagi kita untuk menghasilkan sebuah karya besar yang menyangkut tentang pemilihan tersebut. Contohnya adalah dengan membuat review dari tokoh-tokoh nasional yang berpeluang besar menjadi presiden. Pada awalnya kita bisa membuat biografi kecil dari setiap tokoh yang kita angkat. Tokoh tersebut tentu harus menjadi perhatian publik terlebih dahulu sebelum kita angkat dalam tulisan. Dengan demikian, buku yang kita buat bisa bersifat aktual atau sesuatu dengan kondisi terbaru saat ini.

4. Menyangkut Kepentingan Khalayak | Cara Membuat Buku Sendiri


Kriteria yang selanjutnya yaitu kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita buat memang menyangkut kepentingan khalayak atau masyarakat umum. Hal tersebut menjadi penting supaya tulisan yang sudah kita buat memang dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Untuk mengasah kriteria ini, kita bisa menggunakan metode permintaan pasar. 

    Artinya kita bisa melihat kebutuhan masyarakat terhadap sebuah hal. Memang relatif sulit, tetapi hal tersebut bisa kita manfaatkan secara maksimal apabila bisa menggunakannya. Pada sisi yang lain, kita juga perlu menyadari bahwa kriteria ini cenderung hanya mengejar target penjualan semata tanpa melihat kualitas tulisan yang dibuatnya. Meskipun demikian, kita juga tidak salah untuk mengatur cara membuat buku sesuai dengan keinginan kita tanpa melihat kecenderungan pasar. Satu hal yang pasti bahwa kita harus memastikan supaya tulisan yang kita buat memang bermanfaat bagi masyarakat.

    5. Mengandung Unsur Baru | Cara Membuat Buku Sendiri


    Aspek lain yang juga berperan besar dalam kualitas buku yang kita buat yaitu menyangkut unsur baru yang ada di dalamnya. Dalam cara membuat buku sendiri, persamaan tema yang kita angkat menjadi sesuatu yang wajar terjadi. Hal tersebut karena banyaknya penulis lain yang memiliki ketertarikan tema yang sama dengan kita. Salah satu syarat yang harus kita penuhi untuk membuat tulisan kita lebih berkualitas yaitu dengan menawarkan sudut pandang yang berbeda dengan penulis lain yang memiliki kesamaan tema dengan kita. 

    Artinya kita harus memiliki unsur baru yang bisa ditonjolkan dari tulisan yang kita buat. Unsur tersebut nantinya akan menjadi pembeda antara tulisan kita dengan penulis yang lainnya. Bahkan sesuatu yang baru tersebut bisa menjadi nilai lebih yang bisa meningkatkan kualitas tulisan kita di mata masyarakat. Penambahan unsur baru tersebut pada dasarnya juga kita lakukan dalam cara membuat buku sendiri, yang tidak bersifat aktual (semisal sejarah). Hal tersebut penting untuk dilakukan supaya menjadi pembeda dari buku yang sebelumnya sudah ada.

    Cara Membuat Buku Sendiri: Dari Teori atau Praktik?

    Cara Membuat Buku Sendiri: Dari Teori atau Praktik?

    Cara membuat buku sendiri memerlukan teori dan praktik. Penulis perlu tahu saat untuk praktik dan menerapkan teori sebelum mengirim naskah ke penerbit buku.

    Dalam cara membuat buku sendiri akan dijumpai tantangan bagi para penulis buku pemula. Namun untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada, terdapat beberapa cara yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menyelami dunia penulisan buku sebelum mengirimkan naskah ke penerbit buku.

    Untuk memulai terjun dalam cara membuat buku sendiri, seseorang tidak perlu mengkhawatirkan masalah teori. Menulis buku pada dasarnya bisa diibaratkan seperti halnya berenang. Hal yang paling penting dilakukan adalah masuk dulu ke dalam kolam renangnya. Setelah masuk ke dalam cara membuat buku sendiri, seorang penulis pemula dapat memulai praktiknya.

    Teori dapat dipikirkan setelah seorang penulis pemula ke dalam zonanya. Jika seorang penulis pemula sudah memulai membaca teori ini dan itu, lebih baik ia tidak terkungkung dan terbatas pada teori yang telah dibacanya itu. Segera kesampingkan teori-teori tersebut dan langsung saja mulai menulis buku. Teori-teori yang pernah didengarkan juga sebaiknya tidak terlalu direnungi atau dijadikan sebagai pedoman utama untuk menulis. Dalam hal ini bukan berarti teori-teori yang telah didapatkan penulis tidak berguna untuk dirinya saat menulis buku.

    Penulis pemula hanya perlu mengumpulkan niat untuk memulai praktiknya. Mengingat teori menulis akan menjadikan penulis pemula terpenjara. Secara tidak langsung ia akan mengurangi kebebasannya dalam menulis. Ketika kebebasannya terbatasi, ia bisa saja berhenti menulis di tengah jalan dan terjebak di satu titik saat kehabisan ide. 
    Ketidakbebasan dalam menuls juga bisa menghambat dirinya sendiri untuk memulai menulis. Hal ini berseberangan dengan prinsip menulis, yaitu tidak membatasi diri untuk menuangkan ide ke dalam tulisan.

    Seorang penulis perlu terus mencoba meskipun seringkali mengalami kegagalan. Jika dalam praktiknya seorang penulis menemui kegagalan, barulah dia berusaha mencari teori yang paling sesuai untuk diterapkan. Bisa juga, ketika si penulis sudah tidak lagi memiliki ide untuk dituliskan alias sudah mentok, barulah ia bisa menggunakan teori untuk membantunya menulis lagi. Ia bisa mengeksplorasi berbagai macam teori menulis. Si penulis dapat menanyakan teori-teori menulis yang dapat meningkatkan kualitas tulisannya.
    Keutamaan teori menulis bisa didapatkan oleh para penulis pemula ketika mereka sudah mulai menulis sepuluh, atau dua puluh halaman. Teori itu akan semakin terasa ketika penulis sudah mendapati dirinya menuliskan lima puluh hingga ratusan halaman, bahkan menulis sebuah buku. Ketika sudah menulis dalam jumlah kata atau halaman yang banyak, seorang penulis pemula baru dapat menemukan banyak teori yang tidak akan ia perkirakan sebelumnya. Ia bahkan akan menemukan teori yang lebih detail untuk diterapkan dalam tulisannya.

    Sebaliknya, ketika seorang penulis pemula tidak memulai menyematkan ide-idenya dalam bentuk tulisan, teori yang telah dipelajarinya menjadi kurang bermakna. Teori menulis hanya akan menjadi sampah yang menumpuk di otak karena tidak diterapkan. Bukannya membuat seseorang menjadi cerdas dalam menghasilkan tulisan, terlalu banyak teori akan membebani otak dan tidak berguna karena tidak terpakai.

    Jadi akan lebih baik jika penulis lebih cenderung menjalani praktik daripada mempelajari banyak teori. Berlatih sebanyak mungkin kemudian baru belajar tentang teori-teori menulis jauh lebih memudahkan seorang penulis pemula untuk menghasilkan karya-karya yang layak dibaca dan dipublikasikan. Teori bisa dijadikan sebagai sarana memperbaiki tulisan yang sudah ada.

    Untuk menjadi seorang penulis buku yang mahir, perlu konsistensi dalam menghasilkan tulisan. Seorang penulis harus rajin dan berkomitmen untuk benar-benar tekun dalam menulis buku. Semakin banyak ia berlatih, semakin lincah pula ia dalam menulis. Hambatan dalam menulis buku juga semakin lama semakin berkurang ketika ia sering berlatih dan membiasakan diri menghasilkan karya. Hal ini merupakan tahapan positif untuk mencapai titik keberhasilan sebagai seorang penulis.

    Awalnya, seorang penulis pemula dapat membuat tulisan mengenai apapun, tidak harus banyak tetapi sedikit demi sedikit. Lama-kelamaan tulisan ini menjadi banyak. Upaya ini juga akan menghasilkan manfaat bagi penulis baru. Latihan menulis yang sering meskipun sedikit demi sedikit akan melatih otot-otot jari tangan, otot mata, dan urat saraf untuk merasakan kebiasaan baru ini. Anggap saja tahapan tersebut adalah tahap warming up atau pemanasan. Manfaat lebih besar juga akan terasa ketika si penulis telah melakukan kebiasaan tersebut dalam waktu yang lama. Lebih lanjut, si penulis akan mahir dengan sendirinya. Untuk mencapai tahapan ini, tentunya ia harus bersabar dalam mempraktikkan kebiasaan menulis.

    Di sisi lain, setelah penulis pemula terlatih dalam praktik, perlu sekali ia mempelajari teori menulis. Teori-teori yang diresapinya, baik melalui membaca atau mendengar, akan diperlukan untuk menyeimbangkan praktiknya. Keseimbangan praktik dan teori itu penting. Hal ini dapat dijadikan landasan untuk naik ke level yang lebih tinggi dalam menulis. Teori akan merangsang kemajuan kualitas tulisan. Untuk menyelaraskan teori dan praktik, seorang penulis dapat menggunakan cara-cara berikut.
    1. Mempelajari sebanyak-banyaknya teori setelah terus-menerus melakukan praktik. Teori yang dipelajari bisa berasal dari penulis pertama, sesama rekan penulis, atau orang yang dianggap lebih mahir dalam menulis.
    2. Dari banyak teori yang ada, terapkan atau aplikasikan teori yang paling pas dengan cara kita menulis. Dengan begitu, teori akan berguna untuk mengembangkan praktik.
    3. Terus bereksperimen dengan teori lainnya agar lebih banyak penguasaan terhadap teori. Terus mencoba itu penting, sampai benar-benar diperoleh hasil yang memuaskan. Hasil yang memuaskan ini adalah pencapaian tertinggi dalam penguasaan teori. Di sini penulis akan tahu dan dapat memilih teori yang cocok dan tidak cocok untuk dirinya di kemudian hari.
    4. Merenungi kembali tulisan untuk mendapatkan teori-teori baru setidaknya untuk diri sendiri. Secara tidak langsung diri sendiri akan memerhatikan hal-hal yang bisa dijadikannya sebagai patokan untuk menulis kembali. Walaupun dapat diketahui bahwa tidak semua hal yang bisa dijadikan pedoman diri sendiri cocok untuk orang lain.
    5. Terus mengaplikasikan teori-teori yang pas untuk diri sendiri dari waktu ke waktu agar keterampilan menulis semakin meningkat.
    Teori dan praktik sebenarnya memiliki tingkat kepentingan yang sama dalam konteks menulis buku. Hanya saja penulis perlu memperkirakan saat-saat yang tepat untuk praktik kemudian mempelajari teori penulisan. Ia juga perlu menyeimbangkan keduanya agar tulisan yang ia hasilkan menjadi karya yang layak dibaca, dipublikasikan, serta bermanfaat bagi orang lain. Dengan begitu, ia akan merasakan manfaat dari proses menulis buku hingga membawa karyanya ke tahap publikasi.

    Demikian artikel tentang Cara Membuat Buku Sendiri: Dari Teori atau Praktik? Semoga bermafaat.

    Jika Anda memiliki naskah siap cetak dan sedang mencari penerbit buku yang sesuai dengan harapan Anda, silakan mendaftarkan diri sebagai penulis penerbit buku kami dengan mengisi form di sini.

    [Wfw]

    Referensi:
    1. http://caramenulisbuku.com/teori-menulis/teori-menulis-pemula.htm
    2. http://dokumen.tips/documents/273-cara-jitu-menyelaraskan-antara-teori-dan-praktik-menulis.html

    Baca juga:

    Cara Membuat Buku Sendiri: Yuk Bagi Pengalaman Menarik!

    Cara Membuat Buku Sendiri: Yuk Bagi Pengalaman Menarik!


    Cara membuat buku sendiri yang mudah adalah dengan membukukan pengalaman pribadi karena setiap manusia dilahirkan dengan karakteristik yang berbeda-beda.


    Tulisan adalah salah satu sarana yang bisa dimanfaatkan manusia untuk saling berbagi cerita menarik, khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut tentu tidak dapat dilepaskan dari aktivitas menulis buku yang dilakukan oleh manusia sebagai ajang untuk mengekspresikan dirinya sendiri. dengan cara membuat buku sendiri, kita secara tidak langsung berbagi tentang pengalaman kita kepada orang lain. hal ini bukanlah sesuatu hal yang buruk, justru sebaliknya, karena pengalaman kita mungkin saja berguna bagi orang lain yang membaca buku kita.

    Cerita tentang keberhasilan manusia atas berbagai hal yang ingin mereka capai juga menjadi bahasan penting yang perlu untuk dibagikan. Energi positif tersebut tentu penting bagi mereka yang kurang percaya terhadap kemampuan yang dimilikinya sendiri. Dengan kata lain, banyaknya cerita tentang keberhasilan dan kesuksesan orang tersebut akan mendorong orang lain bersemangat dalam hidup. Bahkan mereka akan merasa termotivasi atas apa yang dia dapatkan melalui pengalaman-pengalaman dari orang lain. Menularkan kesuksesan seseorang tersebut bukan berarti menyombongkan diri sendiri kepada orang lain, tetapi lebih pada keinginan seseorang untuk saling berbagi supaya mereka dapat menemukan passion dalam hidup. Hal tersebut menjadi wajar ketika banyak orang yang tidak merasa mampu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan selama hidup di dunia.

    Masing-masing orang pada dasarnya memiliki cerita yang menarik bagi dirinya sendiri. Mulai dari cerita tentang kegagalan dalam mendapatkan sesuatu yang diinginkan hingga keberhasilan manusia terhadap apa yang dia inginkan selama hidup di dunia. Semakin banyak usia yang dimiliki oleh seseorang, maka akan semakin banyak pula pengalaman yang dimilikinya, tidak terkecuali berbagai pengalaman pahit dan tidak menyenangkan. Setiap orang tentu memiliki ceritanya tersendiri mengapa dirinya pernah gagal dalam hidup, kapan, dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Kegagalan dalam hidup tentu penting untuk diketahui banyak orang karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Dengan kata lain, cerita kegagalan perlu dipahami oleh manusia secara luas supaya ketika mereka mengalami kegagalan di dunia, mereka tidak merasa menjadi satu-satunya orang yang mengalami kegagalan.

    Kegagalan dan keberhasilan dalam hidup pada dasarnya ibarat seperti roda yang terus berputar. Terkadang manusia ada kalanya merasakan masa-masa sulit (kegagalan) dimana mereka akan merasa down ketika harus menjalani sesuatu atau rutinitas. Di sisi lain, ada saatnya manusia mencapai titik kebahagiaan ketika mereka telah berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan seperti halnya cita-cita. Apabila ditilik lebih jauh, kegagalan dan keberhasilan adalah dua hal yang saling berhubungan erat. Tidak sedikit orang yang mendefinisikan kedua kata tersebut secara berbeda-beda. Menjadi penting bagi manusia untuk saling mengingatkan satu sama lain. Hal tersebut mengandung maksud bahwa ketika ada seseorang yang mengalami kegagalan, maka orang lain memiliki kewajiban untuk ‘mengangkatnya’ kembali. Di sisi lain, ketika seseorang berada pada titik kebahagian yang luar biasa, maka orang lain juga memiliki peran untuk mengingatkan orang tersebut supaya tetap rendah hati. Kedua hal ini akan terus selalu berputar selama kehidupan di dunia ini masih ada.

    Berangkat dari berbagai hal tersebut, fenomena yang sering terjadi saat ini yaitu banyaknya cerita-cerita yang berkembang terkait dengan kesuksesan seseorang. Meskipun demikian, mereka juga tidak lupa untuk menceritakan kegagalan yang sebelumnya mereka rasakan sebelum mendapatkan keberhasilan. Tidak sedikit orang-orang yang membagikan pengalamannya tersebut di dalam blog di internet. Adanya aksesibilitas yang mudah, tulisan tersebut akan mudah dibaca orang lain melalui dunia maya. Tulisan tersebut pada dasarnya memiliki dua fungsi yang saling melengkapi seperti yang telah disebutkan sebelumnya yaitu sebagai pendorong motivasi orang lain dan sebagai sarana untuk tetap rendah hati atas apa yang telah mereka dapatkan. Dengan kata lain, tulisan yang dibuat oleh orang-orang tersebut adalah tulisan inspiratif yang menggugah banyak kesadaran publik terhadap makna hidup yang sebenarnya.

    Ada beberapa kelebihan ketika pengalaman menarik kita dituangkan ke dalam buku dan membawanya ke penerbit bukuBuku dinilai lebih dapat memfasilitasi penulis untuk menuliskan cerita hidupnya secara lebih komprehensif. Artinya penulis dapat menceritakan pengalaman hidupnya secara lebih komprehensif. Melalui buku, penulis dapat membagi pengalaman menariknya yang dituangkan ke dalam beberapa bab di dalam buku. Hal tersebut secara tidak langsung juga akan mempermudah pembaca untuk mengikuti alur dari si penulis.

    Seperti sebuah Blog, buku juga menjadi sarana yang ampuh untuk membagikan pengalaman hidup kita kepada orang lain. Meskipun blog lebih mudah diakses ketimbang buku, buku masih tetap memiliki nilai jual yang tinggi apabila dibandingkan dengan blog sebagai sarana untuk membagikan pengalaman yang menarik kepada orang lain. 

    Menulis buku menjadi penting bagi mereka yang memiliki pengalaman hidup yang berkesan, meskipun arti berkesan tersebut berbeda-beda bagi setiap orang. Melalui buku, kita dapat memberikan inspirasi kepada orang lain, khususnya bagi mereka yang membutuhkan motivasi lebih dalam hidup. 

    Dengan cara membuat buku sendiri, pengalaman yang kita miliki akan terdokumentasikan dengan baik dan rapi. Berbeda dengan metode lisan. Apabila kita menyampaikan metode lisan, menulis buku tentang pengalaman kita yang dibagikan kepada orang lain akan memberikan kesempatan kepada pembaca untuk berimajinasi sendiri atas kehidupan yang kita ceritakan. Hal tersebut akan berbeda apabila cerita tersebut disampaikan secara lisan dimana pendengar juga harus membutuhkan banyak waktu untuk mendengarkan cerita tersebut secara lengkap.

    Menulis buku adalah salah satu sarana yang bisa digunakan oleh kita untuk menceritakan pengalaman menarik kita kepada dunia. Tidak untuk menyombongkan diri, tetapi lebih untuk saling berbagi pengalaman yang bisa jadi bermanfaat bagi mereka yang membaca tulisan kita. Terakhir, menulis buku tentang pengalaman kita dan mengirimnya ke penerbit buku tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga bagi keturunan kita kelak dimana mereka bisa belajar dari apa yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya.

    Sebagai penutup artikel Cara Membuat Buku Sendiri: Yuk Bagi Pengalaman Menarik! ini, menulis buku bagi mereka yang mempunyai pengalaman menarik tentu menjadi hal yang sebenarnya dinanti oleh para pembaca yang haus akan motivasi dan cerita orang lain. Berbagai cerita menarik yang dimiliki oleh masing-masing individu pasti memiliki sisi-sisi yang dinilai orang lain sebagai sisi yang dibutuhkan bagi mereka yang membutuhkan dorongan dalam hidup. 

    Apakah Anda sedang mencari penerbit buku yang cocok dengan harapan Anda? Silakan klik kunjungi site berikut ini.

    [bas]


    Baca Juga : 

    Cara Membuat Buku Sendiri Berdasarkan 11 Aspek Penerbit Buku!





    Cara Membuat Buku Sendiri Berdasarkan 11 Aspek Penerbit Buku!

    Cara Membuat Buku Sendiri Berdasarkan 11 Aspek Penerbit Buku!


    Dalam menerbitkan buku, penulis tidak bisa secara sembarangan memilih penerbit buku yang dikehendakinya. Ada beberapa aspek penerbit yang perlu kita pahami, selain metode cara membuat buku itu sendiri!


    Menulis sebuah buku adalah salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan oleh kalangan akademisi sebagai salah satu wahana untuk berkontribusi secara nyata di dunia pendidikan. Berbagai metode cara membuat buku sendiri nya pun juga cukup beragam. Sebagai seorang akademisi sekaligus penulis, peran mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tidak dapat dilepaskan dari pihak penerbit buku.

    Peran penerbit buku tentu bisa dilihat dari banyaknya jumlah buku-buku berkualitas yang saat ini ramai di pasaran dan banyak dibutuhkan oleh masyarakat secara luas. Di sisi lain, penulis pada dasarnya juga harus memiliki tingkat kecermatan yang tinggi dalam memilih penerbit yang cocok dan berkualitas. Serta metode cara membuat buku sendiri itu pun juga harus teratur. Hal tersebut menjadi penting karena dapat berdampak pada kualitas buku yang kita tulis. Tidak hanya dari segi jumlah pembaca, tetapi juga substansi yang kita tulis. Kondisi tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran penerbit buku yang juga turut serta dalam melakukan proses editing hingga pembuatan layout yang menarik untuk buku kita. Sebelum kita menerbitkan buku, ada beberapa aspek penting yang perlu kita ketahui tentang penerbit.

    1. Seleksi Naskah | Cara Membuat Buku

    Salah satu aspek yang juga harus diketahui oleh penulis sebelum menerbitkan bukunya adalah terkait dengan seleksi naskah. Kriteria yang digunakan oleh penerbit untuk menyeleksi naskah pada umumnya hampir sama, tetapi biasanya penerbit besar akan lebih selektif dan objektif. Adapun tiga hal penting yang menjadi penilaian seleksi adalah substansi, bahasa, pangsa pasar, dan biodata penulis. 

    Apabila buku kita lebih bagus dari buku lain yang sudah beredar, maka kemungkinan untuk dipertimbangkan akan lebih besar juga. Terlebih lagi ketika buku kita diprediksi memiliki pangsa pasar yang prospektif dan luas. Proposal atau naskah yang kita kirimkan tentu akan menjadi dasar penilaian tim redaksi dari pihak penerbit yang bersangkutan.

    1. Prioritas Penerbitan | Cara Membuat Buku Sendiri

    Setiap penerbit buku pada dasarnya memiliki prioritas untuk menerbitkan buku-buku di bidang tertentu. Sebagai contoh yaitu adanya penerbit buku-buku umum, buku rohani, buku pelajaran sekolah, buku referensi, buku teknik, dan lain sebagainya. Sebelum menerbitkan buku, alangkah lebih baiknya kita mengenali tulisan kita sendiri yaitu apakah tergolong kategori buku rohani, pelajaran, referensi, ataukah yang lain. Langkah selanjutnya adalah dengan mencari informasi penerbit buku yang sesuai dengan kategori buku yang telah kita buat. Artinya buku yang ingin kita terbitkan diusahakan sesuai dengan prioritas terbitan dari penerbit yang bersangkutan. Informasi tersebut bisa kita dapatkan langsung dari penerbit, penulis, pengamat, atau bahkan dari situs internet penerbit tersebut.

    1. Ukuran Naskah | Cara Membuat Buku Sendiri

    Penerbit buku pada dasarnya juga memiliki batasan jumlah halaman buku yang akan diterbitkan. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari ruang lingkup kajian yang kita angkat. Ada beberapa penerbit yang memang terbiasa untuk menerbitkan buku kurang dari seratus halaman, tetapi ada juga beberapa penerbit yang menerbitkan buku dengan jumlah lebih dari seratus halaman. Bahkan ada beberapa penerbit yang memiliki aturan tersendiri untuk menerbitkan buku ilmiah seperti jumlah halaman minimal 150 halaman dengan spasi 1,5 pada kertas ukuran A4. Perlu kita ketahui juga bahwa dengan 150 halaman atau lebih, substansi buku tersebut dianggap telah dikaji dengan cukup mendalam.

    1. Jangka Waktu Penerbitan | Cara Membuat Buku Sendiri

    Selanjutnya, salah satu aspek yang tidak kalah pentingnya untuk diketahui oleh penulis tentang penerbitan buku adalah jangka waktu seleksi dan penerbitan atas buku yang kita buat. Redaksi setidaknya memerlukan waktu minimal 3 bulan (terkadang sampai 8 bulan) untuk menyeleksi naskah kita. Berangkat dari kondisi tersebut, tentu kita harus menyadari bahwa redaksi membutuhkan waktu untuk membaca, meneliti pangsa pasar, dan mempresentasikan tulisan kita kepada pihak tertentu. Oleh karena itu, proses penerbitan buku yang kita tulis terkadang bisa memakan waktu hingga satu tahun. Meskipun demikian, proses yang cenderung lama tersebut juga berdampak pada kualitas buku yang kita terbitkan.

    1. Kontrak Kerja Sama | Cara Membuat Buku Sendiri

    Kontrak kerja sama adalah salah satu hal esensial dalam proses penerbitan buku. Perjanjian hitam di atas putih tersebut tentu dilakukan oleh 2 pihak yang saling berkepentingan yaitu penulis dan penerbit buku yang bersangkutan. Sebelum menandatangani kontrak tersebut, hal yang paling penting adalah membaca secara seksama dan keseluruhan dari isi kontrak tersebut. Kita sebagai penulis juga berhak untuk menanyakan berbagai hal yang sekiranya belum kita pahami secara seksama. 

    Adapun kontrak kerja sama tersebut harus bermaterai untuk mendapatkan jaminan hukum. Dalam proses pembuatannya pun, kita juga memiliki kesempatan untuk melakukan tawar-menawar apabila hal tersebut memang dibutuhkan.

    1. Royalti | Cara Membuat Buku Sendiri

    Royalti pada dasarnya adalah sejumlah uang yang diberikan kepada penulis buku oleh penerbit. Adapun besaran royalti tersebut tergantung pada naskah dan penerbit itu sendiri. Di beberapa penerbit, ada yang royalti untuk penulis bukunya berkisar 10-12% dari harga buku yang dijual, kemudian dikurangi pajak 15%. Di sisi lain, ada juga penerbit yang memberikan royalti sebesar 6% untuk buku pelajaran sekolah dan 8-13% untuk buku pelajaran perguruan tinggi yang kemudian masing-masingnya dikurangi pajak sebesar 15%. Adapun royalti tersebut dibayarkan setiap 6 bulan sekali berdasarkan jumlah buku yang terjual di pasaran.

    1. Promosi | Cara Membuat Buku Sendiri

    Promosi merupakan salah satu aktivitas penting yang harus dilakukan oleh penulis ataupun penerbit untuk memperkenalkan buku yang diterbitkan kepada masyarakat. Sebagai penulis, kita perlu mengetahui jumlah buku yang dipromosikan, termasuk penyebarannya. Selain itu, kita juga bisa meminta penerbit untuk mengirimkan sampel untuk promosi. Biasanya sampel untuk promosi sebesar 10% dari cetakan pertama. Selanjutnya, promosi yang dilakukan oleh penulis sejatinya bisa lebih efektif dan efisien karena ketika promosi, penulisnya bisa langsung menjelaskan isi bukunya secara lebih rinci.

    1. Diskon | Cara Membuat Buku Sendiri

    Diskon akan diberikan oleh penerbit kepada pembeli dengan jumlah yang relatif besar. Bahkan penulis juga akan mendapatkan diskon khusus apabila membeli bukunya sendiri dalam jumlah yang banyak. Meskipun demikian, setiap penerbit pada dasarnya akan memberikan besaran diskon yang berbeda-beda sekitar 20%, 30%, dan bahkan ada penerbit yang memberikan diskon hingga 40%.

    1. Umur Buku | Cara Membuat Buku Sendiri

    Salah satu aspek penting lain yang perlu diketahui oleh penulis yaitu terkait dengan umur buku. Setiap penerbit pada dasarnya memiliki aturan main tersendiri terkait hal tersebut. Ada penerbit yang tidak akan mencetak buku dari penulis lagi apabila buku tersebut tidak terjual habis dalam kurun waktu 3 tahun. Di sisi lain, ada penerbit yang tidak membatasi umur buku. Dengan kata lain, penerbit buku tersebut akan terus mencetak buku yang bersangkutan apabila masih laku di pasaran.

    1. Cetak Ulang | Cara Membuat Buku Sendiri

    Aktivitas pencetakan buku ulang pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari peran penulis. Artinya penulis yang bukunya telah berhasil diterbitkan harus selalu aktif memantau perkembangan pasar dan turut memantau stok buku yang ada di gudang penerbit. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi rekomendasi penerbit dalam rangka mencetak kembali buku yang bersangkutan. Bahkan penulis juga harus siap apabila dimintai perbaikan atau revisi untuk penyempurnaan cetak ulang. Konfirmasi tersebut biasanya dilakukan oleh penerbit buku ketika buku dari si penulis sudah habis terjual.

    1. Diterjemahkan | Cara Membuat Buku Sendiri

    Hal penting terakhir yang perlu diketahui oleh penulis adalah kemungkinan bukunya untuk diterjemahkan dalam bahasa lain. Apabila buku kita dianggap berkualitas dan dibutuhkan oleh masyarakat global, maka kemungkinan buku kita akan diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Keuntungannya adalah kita juga akan mendapatkan royalti yang berbeda dari hasil penjualan buku terjemahan tersebut sekitar 10%.

    Apakah artikel ini bermanfaat?Ayo beri komentar Anda dan pelajari lebih lanjut disini!Atau Anda sudah punya naskah? Ayo terbitkan disini!

    [bw][/mag]

    Baca juga artikel terkait:

    Cara Membuat Buku Sendiri: Cara Menulis Biografi

    Cara Membuat Buku Sendiri: Cara Menulis Biografi

    Cara Membuat Buku Sendiri: Cara Menulis Biografi


    Tahukah cara membuat buku sendiri buku biografi? Bagi yang sering membaca tentu sering mendengar istilah tersebut. Yuk mengenal cara menulisnya.


    Cara membuat buku sendiri kita bisa membuat berbagai jenis buku, di antaranya buku biografi. Kata Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dan graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku.

    Biografi dilakukan dengan cara membuat buku sendiri, menganalisis dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal.

    Cara membuat buku sendiri buku biografi yaitu dengan memaparkan fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.

    Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi.

    Namun demikian, cara membuat buku sendiri buku biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak yang menulis buku biografi secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian"). Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu.

    Menulis buku biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu.

    Karena itu cara membuat buku sendiri buku biografi berbeda dengan novel. Biografi menerangkan dan menganalisa kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu, atau misteri yang melengkapi hidup seseorang serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Berikut merupakan cara mudah menulis buku biografi.
    1. Siapkan target orang yang mau di tulis
    Target adalah objek untuk dijadikan tulisan yang akan di lakukan. Apakah berdasarkan tren atau tidak. Apakah berdasarkan terkenal atau tidak. Apakah berdasarkan permintaan atau tidak. Apakah atas dasar keinginan pribadi atau tidak.

    Yang penting Anda punya dasar yang kuat dalam menentukan target atau objek yang dijadikan untuk tulisan biografi. Jika dasar Anda adalah karena tren, maka saat artis Olga Syahputra menjadi tren di berita atau di google trend, Anda bisa menulis tentang biografi si presenter salah satu / beberapa televisi swasta tersebut.

    Atau berdasarkan terkenal, Anda bisa menulis buku tentang biografi Joko Widodo Presiden Republik Indonesia. Untuk hal ini semua diserahkan kepada Anda sebagai orang yang mau menulis biografi.

    1. Lengkapi dengan data, fakta dan informasi
    Menulis buku biografi harus berdasarkan ketiga hal diatas (data,fakta dan informasi). Hal ini supaya tulisan Anda tidak asal tulis atau asal “kicau”. Namun ada referensi yang melatarbelakanginya. Era revolusi teknologi informasi sekarang ini, akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi. Melalui mesin pencari, televisi, dan media sosial dapat ditemukan. Hanya saja untuk bertemu langsung dengan objek atau orang yang mau ditulis jalan hidupnya, ini agak sulit, walau bisa di lakukan. Untuk yang lebih mudah ya nulis tentang sosok Ayah sendiri aja.

    1. Mulai tentukan Judul
    Dalam eksekusi untuk tentukan judul adalah penting, karena ingin menyangkut sisi mana yang mau ditulis. Saya pikir tidak harus semua sisi di angkat, ambil satu atau beberapa sisi yang menonjol dan punya kesan positif untuk di teladani oleh orang lain. Tapi jika Anda mau membuka keburukan orang lain, ya Anda harus mengangkat sisi negatifnya. Tapi apa benar Anda mau membuka aib orang lain?
    Misalnya contoh judul:
    – Biografi Artis Olga Syahputra: Sang Multi Talenta.
    – Biografi Olga Syahputra: Artis Yang Serba Bisa
    – Biografi Olga Syahputra: Kaya Setelah Menjadi Artis.
    – Biografi Olga Syahputra : Sosok Artis Yang Peduli Sesama
    Dan masih banyak lagi judul yang bisa Anda rangkai. Hal ini supaya Anda tidak terlalu melebar dalam menulis buku biografi, fokus dalam pembahasan tertentu itu lebih menarik untuk dibaca dan tentunya lebih mudah untuk ditulis.
    Mungkin bagi penulis profesional akan mudah jika menulis biografi orang lain secara detail dan lengkap dari berbagai sisi. Namun itu tidak berlaku untuk penulis pemula.

    1. Menuliskan dengan bahagia
    Dalam proses menulis buku, jangan ada beban. Jalani dengan bahagia. Pasti ada kesulitan di depan mata, namun jika Anda tersenyum dengan kesulitan itu, maka akan terasa nikmat dan menjadi sebuah pengalaman yang unik, susah untuk dilupakan tentunya.
    Tulisan mempunyai spirit, dan jika Anda menulis buku dalam kondisi bahagia, tulisan itu akan mempunyai efek yang luar biasa, dan berbeda jika sebuah tulisan ditulis dalam tekanan (stres). Nah, untuk menulis dalam kondisi bahagia bisa di temukan jika Anda sudah punya gaya sendiri dalam menulis. Misal Anda menulis akan enjoy jika dengan musik kitaro, atau menulis akan asyik jika tanpa suara apapun (dalam keheningan). Dan bisa juga aktifitas menulis bisa di nikmati jika ada segelas jus buah jeruk atau kopi aceh, dan masih banyak lagi. Anda harus segera temukan gaya menulis yang di sukai supaya aktivitas menulis adalah pekerjaan yang paling membahagiakan.
    Selain perasaan bahagia, Anda juga harus menulis buku dengan gaya tulisan yang mudah di baca orang, tidak membosankan, pilihan tepat adalah menulis dengan gaya menulis feature. Dan yang terpenting adalah siapa tujuan pembaca tulisan Anda? Harus di sesuaikan juga.

    1. Edit dan mintalah komentar dari teman, family atau targetnya langsung jika bisa dijumpai
    Setelah selesai menulis biografi tersebut, lakukan edit (bisa sendiri atau minta bantuan orang lain). Komentar dari teman dekat yang hobi membaca juga diperlukan untuk “menguji” tulisan Anda. Jika tidak ada teman, maka orang terdekat Anda, istri atau suami, teman dan orang lain yang bisa memberikan kritik dan komentar membangun terhadap tulisan Anda.

    Jika memang orang yang kita tulis biografinya bisa di jumpai, maka hal itu akan memberikan arti yang baik bagi tulisan Anda. Tapi jika memang susah untuk dijumpai, ya tidak apa-apa.

    Kadang, penerbit buku sendiri menyediakan jasa untuk editing. Tetapi tentu saja itu berbayar.

    1. Publikasikan
    Dewasa ini, banyak sarana untuk mempublikasikan tulisan kita, Jika tulisan dalam bentuk buku, maka Anda bisa datangi penerbit buku. Di Indonesia, tentu bisa banyak dijumpai banyak penerbit buku. Jika tulisan Anda hanya berisi 1000 kata saja, maka bisa di kirim ke koran atau posting di blog. Lalu share ke media sosial dan tunggu keajaibannya. Jika Anda konsisten untuk melakukan cara membuat buku sendiri, Anda tidak perlu bermitra dengan penerbit buku konvensional. Anda pun bisa bermitra dengan penerbit buku yang melayani self publishing.

    1. Berdoa
    Setelah usaha telah selesai dan Anda rasa sudah maksimal, maka serahkan semua kepada Allah Swt. perbanyak berdoa supaya tulisan Anda bisa memberikan manfaat kepada orang banyak, ter-khusus-nya kepada orang yang Anda tulis biografinya. Dan perlu di ingat, bahwa Anda harus siap dengan kemungkinan negatif yang terjadi, misalnya tulisan Anda tidak ada pembaca, tulisan Anda mendapat respon negatif, dan yang lain. Hadapi semua itu dengan kepala dingin dan selalu berfikir positif saja. Hal yang terpenting adalah Anda sudah tahu cara membuat buku sendiri buku biografi, dan Anda bisa menulis kembali dengan tulisan yang lebih baik lagi tentunya.

    Jika Anda memiliki naskah buku siap cetak dan sedang mencari penerbit buku yang menerapkan self-publishing sesuai harapan Anda, silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis dengan mengisi form di sini.

    Dengan Cara Membuat Buku Sendiri Kamu Akan Dapat 8 Keuntungan

    Cara Membuat Buku Sendiri memberikan 8 Keuntungan Yang Akan Kamu Dapat


    Menurut sebagian besar orang, menulis buku adalah aktivitas yang membosankan dan tidak dapat membawa keuntungan yang relatif besar, benarkah? Berikut cara membuat buku sendiri yang mengasyikkan.


    Pada jaman sekarang ini, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa menulis buku adalah sesuatu yang sia-sia dan membosankan. Kondisi tersebut tidak dapat dilepaskan dari proses panjang yang harus dilalui oleh seorang penulis sebelum buku yang ditulisnya berhasil diterbitkan oleh penerbit buku. Pada kenyataannya, asumsi orang-orang yang tidak menyukai aktivitas menulis memang benar adanya.

    Dibalik berbagai tanggapan miring dari orang-orang yang tidak menyukai aktivitas menulis tersebut justru sebenarnya ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan menulis buku. Keuntungan yang akan kita dapatkan tentu sebanding dengan pengorbanan dan kerja keras yang kita lakukan selama proses pembuatan buku yang kita tulis tersebut. 

    Menulis buku tidak hanya membutuhkan pengetahuan atau asumsi yang kita miliki, tetapi juga membutuhkan data-data nyata yang bisa dijadikan sarana untuk memperkuat argumen kita. Kita tidak bisa mengelak bahwa menulis buku memerlukan waktu yang relatif lama dan terkadang membosankan, terlebih bagi mereka yang pada dasarnya tidak terlalu menyukai dunia kepenulisan. Oleh karena itu, terkadang kita memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk mengumpulkan data-data tersebut, baik melalui metode desk study ataupun melakukan wawancara langsung dengan narasumber. Kedua hal tersebut pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari proses pembuatan buku referensi. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan ketika kita mau melakukan aktivitas menulis.

    1.    Hidup Menjadi Lebih Sehat

    Salah satu keuntungan dari aktivitas menulis yang jarang diketahui oleh sebagian besar yaitu terkait dengan dampak kesehatan yang ditimbulkan. Dengan menuangkan berbagai ide dan gagasan, secara tidak langsung akan menghilangkan satu garis keriput di kantong mata kita. Selain itu, kegiatan menulis juga bisa mengencangkan kulit dan menyehatkan pikiran. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari aktivitas menulis sendiri yang menuntut kita untuk mengekspresikan berbagai hal yang kita pikirkan dan rasakan. Secara psikologis, kita bisa mencurahkan segala bentuk kesedihan atau perasaan yang mengganggu kita ke selembar kertas sehingga kesedihan yang kita rasakan bisa dibuang.


    2.    Ajang Untuk Personal Branding

    Dengan cara membuat buku sendiri, kita bisa membangun citra diri sebagai orang yang berwawasan, memiliki intelektualitas tinggi, dan berkualitas. Artinya tulisan yang kita buat sebenarnya menjadi iklan tentang diri kita sendiri yang nantinya akan dilihat oleh orang lain. Bahkan melalui sebuah tulisan, kita bisa memiliki banyak relasi yang terkadang tidak kita duga. Relasi tersebut bisa berasal dari masyarakat umum yang secara sengaja ataupun tidak sengaja membaca tulisan kita. Dengan kondisi seperti itu, maka secara tidak langsung kita juga akan menjadi populer dan dikenal banyak orang. Apabila kita berada di dalam sebuah kelompok masyarakat ataupun organisasi, maka kita akan dicap sebagai orang yang pandai menulis sehingga berbagai urusan yang menyangkut tentang kepenulisan akan diserahkan kepada kita. Hal tersebut secara tidak langsung berkat personal branding yang kita buat melalui tulisan.


    3.    Sharing


      Dengan cara membuat buku sendiri, kita bisa berbagi ide dan pengalaman. Hal tersebut mengandung maksud bahwa kita telah berhasil menjadi contoh guru teladan yang bisa jadi layak dicontoh oleh orang lain. Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik di dalam hidup ini. Oleh karena itu, berbagai pengalaman yang kita miliki, baik yang berhubungan dengan penelitian atau tidak, tentu akan membawa dampak positif bagi orang lain. Menuangkan pengalaman ke dalam sebuah tulisan tentu akan bisa menjadi ajang untuk berbagi kepada orang lain. Bahkan orang lain bisa ikut merasakan apa yang juga kita rasakan. Kondisi tersebut secara tidak langsung juga menjelaskan bahwa kita memberikan banyak pelajaran kepada orang lain melalui tulisan.

      4.    Profit Making

        Asumsi orang yang menganggap bahwa menulis tidak akan menghasilkan keuntungan yang besar pada dasarnya tidak selalu benar. Dengan cara membuat buku sendiri justru kita bisa mendapatkan banyak keuntungan secara finansial. Sebagai contohnya, ketika kita sering menulis artikel di sebuah media massa dan dimuat, maka tentu kita akan mendapatkan honor yang tidak sedikit. Apabila kita mampu menulis buku yang berkualitas dan diterima oleh publik, maka kita juga akan mendapatkan keuntungan finansial atau royalti atas hasil penjualan buku tersebut. Meskipun demikian, keuntungan finansial tersebut tentu tidak dapat dilepaskan dari kualitas tulisan yang kita buat. Membuat tulisan yang berkualitas juga pada dasarnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.


        5. Sebagai Agent of Change


        Melalui tulisan, seseorang bisa mempengaruhi puluhan hingga jutaan pemikiran orang lain. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari kekuatan tulisan itu sendiri. Kita secara bebas justru bisa menuangkan gagasan atau ide kita melalui tulisan yang kemudian bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas. Apabila tulisan kita menarik, tidak mengherankan apabila banyak orang yang kemudian terpengaruh dan menyetujui ide-ide yang kita tuangkan ke dalam bentuk tulisan. Artinya sebuah tulisan yang kita buat bisa memengaruhi pemikiran pembaca, membentuk opini publik, dan menggerakkan minat pembaca sesuai dengan ide kita. Oleh karena itu, tulisan bisa membantu kita mengaplikasikan idealisme kita untuk mengubah sebuah kondisi masyarakat yang buruk ke kondisi yang lebih baik.


        6. Membangun Self Confident

        Apabila kita semakin baik dalam membuat tulisan, maka dengan sendirinya kita telah membangun citra diri sebagai seorang penulis yang berkualitas. Hal tersebut sejatinya juga berdampak pada pembangunan kepercayaan diri kita sendiri. Orang yang suka menulis tentu akan menjadi perhatian dan lebih menonjol dibandingkan dengan yang lain. Ketika banyak orang yang senang dan menikmati tulisan kita, maka kepercayaan diri kita secara tidak langsung juga akan meningkat. Pujian yang datang dari orang lain tentu menjadi tanda positif bahwa tulisan kita memang berkualitas dan layak diapresiasi. Banyaknya apresiasi tersebut tentu akan mendorong kita untuk menghasilkan tulisan yang lebih banyak lagi.



        7.    Sarana Untuk Berdakwah

        Menulis pada dasarnya juga bisa digunakan seseorang untuk memberikan dakwah. Dengan kata lain, tulisan memungkinkan siapa saja untuk bisa menjadi penceramah tanpa mimbar. Satu ayat yang kita kutip pun bisa menjadi sebuah tulisan yang bermanfaat bagi orang lain. Hal ini pada dasarnya berlaku bagi semua agama, khususnya agama Islam yang cukup menghargai umatnya untuk terus menyebarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain, baik ilmu agama ataupun non-agama. Oleh karena itu, seseorang tidak perlu menjadi seorang ahli agama untuk memberikan dakwah dari satu tempat ke tempat yang lain. Mereka justru bisa memanfaatkan tulisan sebagai sarana berdakwah yang dinilai lebih efektif karena sifatnya yang lebih praktis dan efisien. Bahkan melalui tulisan yang kita buat, kita justru bisa diundang sebagai pembicara dalam berbagai forum karena masyarakat telah mengetahui kualitas pengetahuan yang kita miliki.


        8.    Sarana Untuk Self Expression


        Aktivitas menulis pada dasarnya memungkinkan kita untuk bisa mengekspresikan perasaan, pikiran, dan keinginan. Dengan kata lain, kita bisa mengeluarkan uneg-uneg yang kita miliki secara bebas melalui tulisan. Ekspresi yang kita tuangkan dalam bentuk tulisan tersebut biasanya berawal dari sebuah perasaan dan pemikiran. Sebagai makhluk hidup, tentu kita dianugerahi hati dan akal untuk bisa merasakan apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan atas berbagai fenomena yang terjadi di sekitar kita. Menjadi sia-sia ketika semua perasaan dan pikiran kita hanya terpendam di dalam diri kita sendiri tanpa diekspresikan melalui tulisan. Pengekspresian melalui tulisan tersebut tentu memungkinkan orang lain untuk turut merasakan apa yang juga kita rasakan.

        Sekian Artikel "Dengan Cara Membuat Buku Sendiri Kamu Akan Dapat 8 Keuntungan", semoga bisa memberikan inspirasi bagi Anda yang mulai menulis. dan pada akhirnya bisa membuat buku sendiri dan diterbitkan di penerbit buku.

        Baca juga artikel berikut : 

        Cara Membuat Buku Sendiri: 5 Tips Buku Laris


        Referensi
        Setiati, Eni, 2008, 7 Jurus Jitu Menulis Buku Best Seller, Yogyakarta: Penerbit Andi..
        [Bastian Widyatama]